Lagi-lagi Indonesia Kena Serangan Siber
Halo Akang Teteh semua!
Selamat pagi/siang/malam, Imazine update lagi nih Kang Teh. Beredar kabar, bahwa Lembaga negara Indonesia lagi-lagi terkena serangan siber. Mau tau artikel lengkapnya? yuk kita simak artikel di bawah ini!
Baru-baru ini sistem jaringan internal 10 kementerian dan lembaga negara Indonesia diduga berhasil diretas oleh sekelompok hacker bernama Mustang Panda.
Mustang Panda merupakan kelompok peretas asal Tiongkok yang dikenal kerap melakukan aksi mata-mata siber dan memiliki target operasi di wilayah Asia Tenggara.
Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan salah satu dari Lembaga negara Indonesia yang diduga telah berhasil diretas oleh kelompok hacker ini. Dugaan ini berdasarkan laporan dari Insikt Group, divisi riset ancaman dari Record Future. Selain BIN, para peneliti tidak mengungkap kementerian atau lembaga lain yang menjadi target aktivitas ini.
Pakar Keamanan Siber Dr. Pratama Persadha bersama timnya mengaku telah melakukan profiling terhadap pelaku serangan bernama Mustang Panda.
Mustang Panda sendiri diduga melakukan aksinya dengan menggunakan private ransomware yang dinamakan Thanos. Menurut Dr. Pratama Persadha, ransomware ini dapat mengakses data dan credential login pada device PC yang kemudian mengirimkannya ke CNC (command and control) bahkan hacker bisa mengontrol sistem operasi target. Ransomware ini juga memiliki 43 konfigurasi yang berbeda untuk mengelabui firewall dan anti-virus, sehingga sangat berbahaya.
Meskipun demikian, menurut beliau publik perlu menunggu bukti seperti pada kasus eHAC Kemenkes beberapa waktu lalu karena hal ini bisa saja baru klaim sepihak dari Insikt Group.
Walaupun harus menunggu informasi lebih lanjut, menurutnya laporan ini tetap menjadi menjadi trigger, agar semua kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia mulai melakukan pengecekan sistem informasi dan jaringannya. Security assesment, penguatan pertahanan, upgrade SDM dan tata kelola pengamanan siber harus ditingkatkan.
Beliau juga menuturkan, perlu memasang sensor Cyber Threads Intelligent untuk mendeteksi malware atau paket berbahaya yang akan menyerang ke sistem. Serta yang paling penting membuat tata kelola pengamanan siber yang baik dan mengimplementasikan standar-standar keamanan informasi yang sudah ada.
Sebagai penutup beliau juga menyampaikan bahwa segala langkah yang diperlukan harus segera dilakukan pemerintah. Pemerintah juga perlu mengecek apakah peretasan ini terkait dengan upaya spionase China dalam upaya menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.
Sumber : inet.detik.com