Review KILAS 6 – Bukan Generasi Rebahan
Review Kilas #6 – Bukan Generasi Rebahan
Masih ada beberapa orang yang muncul dalam dirinya pertanyaan seperti ini, bahkan dia belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. “Untuk tujuan apa sih, kita diciptakan di dunia ini?”, demikian pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya. Lalu sampai-sampai dia menanyakan pula, “Kenapa kita harus beribadah?” Sempat ada yang menanyakan beberapa pertanyaan di atas kepada kami melalui pesan singkat yang kami terima. Semoga Allah memudahkan untuk menjelaskan hal ini.
Allah Ta’ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Berangkat dari ayat tersebut apakah ibadah yang dimaksud oleh Allah adalah hanya sholat? tentu saja tidak karena kita memiliki waktu dalam sehari yaitu sebanyak 24 jam yang pastinya Allah menginginkan kita sebanyak banyaknya melakukan ibadah dalam sehari. Dalam melakukan setiap kegiatan hidup didunia ini pasti semuanya bisa dinilai sebagai kegiatan ibadah jika semuanya didasari untuk kebaikan yang tulus karena Allah.
Apa makna ibadah ?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Dalam ibadah itu terkandung mengenal, mencintai, dan tunduk kepada Allah. Bahkan dalam ibadah terkandung segala yang Allah cintai dan ridhoi. Titik sentral dan yang paling urgent dalam segala yang ada adalah di hati yaitu berupa keimanan, mengenal dan mencintai Allah, takut dan bertaubat pada-Nya, bertawakkal pada-Nya, serta ridho terhadap hukum-Nya. Di antara bentuk ibadah adalah shalat, dzikir, do’a, dan membaca Al Qur’an.” (Majmu’ Al Fatawa, 32/232)
Islam Vs Kemalasan
Bagaimana Islam melihat fenomena kemalasan dalam diri manusia? Islam sejak lama memberikan “rambu-rambu lampu kuning” untuk masalah ini. Islam memberikan perhatikan besar. Contoh, doa agar terbebas dari kemiskinan , kefakiran dan lilitan utang: “Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas…” (HR. Abu Dawud). Ternyata, isi doa ini bukanlah “secara spesifik” agar diberi pekerjaan, rezeki melimpah, hasil pekerjaannya melimpah, uang banyak. Ternyata tidak. Tetapi kita dituntun untuk berdoa agar terbebas dari kemalasan.
Dalam doa-doa lain, misalnya doa minta kekayaan, adakah redaksinya: ”Ya Allah, berilah hamba uang.” Tidak ada yang demikian. Tetapi dalam hal ini Islam mengajarkan kita untuk berkonsentrasi penuh dalam wilayah sebab, dengan doa yang intinya permohonan agar terbebas dari kemalasan.
Maka dari itu jika kita merasa malas untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau untuk belajar, maka ingatlah bahwa kita diciptakan didunia ini adalah untuk beribadah dan selalu niatkan dalams setiap kegiatanmu adalah untuk beribadah kepada Allah agar kita selalu semangat untuk bekerja dan berbuat baik.