WHO Siapkan Aplikasi Pendeteksi Gejala Covid-19
Halo akang teteh! Gimana nih kabarnya? Semoga sehat selalu ya kang teh! Jaga kesehatan, jangan lupa cuci tangan, dan yang terpenting, tetap #DiRumahAja.
Apa akang teteh tahu bahwa kabarnya, WHO tengah menyiapkan aplikasi untuk mendeteksi gejala Covid-19. Wah, seperti apa ya?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) berencana merilis sebuah aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk membantu mendeteksi gejala awal Covid-19. Aplikasi buatan WHO ini mirip dengan beberapa aplikasi pendeteksi gejala Covid-19 yang dibuat instansi lain, seperti chatbot buatan Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Untuk cara kerjanya, aplikasi WHO ini akan memberikan pertanyaan kepada pengguna tentang kemungkinan gejala yang dirasakan. Mereka juga akan mendapat panduan pemeriksaan jika terindikasi positif, termasuk di mana bisa melakukan tes Covid-19 sesuai negara masing-masing.
Kepala informasi WHO, Bernardo Mariano mengatakan aplikasi yang bersangkutan rencananya akan dirilis secara global akhir bulan ini. Tujuan utamanya adalah membantu negara yang belum memiliki aplikasi sejenis untuk memerangi virus corona. Ia mengatakan, pemerintah di setiap negara bisa mengambil teknologi cara kerja aplikasi itu, lalu memodifikasinya dengan menambahkan fitur sesuai kebutuhan setempat. Aplikasi hasil modifikasi lantas bisa dirilis di toko aplikasi.
“Tujuan aplikasi ini benar-benar untuk negara yang tidak memiliki apapun, negara yang tidak mampu membuat aplikasi, yang memiliki sistem kesehatan minim,” kata Mariano.
Aplikasi buatan WHO ini akan tersedia secara open source di GitHub. Pengembangan aplikasi ini dilakukan selama berminggu-minggu oleh relawan yang pernah bekerja di Google dan Microsoft. Ada sekitar lima developer yang mengembangkan aplikasi tersebut secara sukarela. Selain mendeteksi gejala, WHO sedang mempertimbangkan akan menambah fitur contact tracing, untuk melacak siapa saja orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 melalui koneksi Bluetooth. Fitur ini mirip dengan aplikasi TraceTogether buatan pemerintah Singapura. Namun, WHO masih belum bisa menerapkan contact tracing di aplikasinya lantaran sejumlah persoalan menyangkut hukum dan privasi.
(Sumber : tekno.kompas.com)